Thursday, February 23, 2012

Kokosan (L. domesticum var. aquaeum)





Setelah berkeliling di beberpa pasar tradisional di Bogor dan Jakarta, akhirnya saya menemukan apa yang saya cari : BUAH KOKOSAN! Sedih rasanya melihat buah ini seolah-olah dianaktirikan oleh pedagang buah. Seolah-olah buah ini tidak layak dipajang di pedagang buah kios. Buah ini seolah-olah buah murahan,di jual di kali lima dan ditelakkan saja di tampah yang kelihatannya tidak terurus. Sungguh malang nian nasibmu buah Kokosan!

Setelah dicoba ternyata rasa buah yang matang rasanya tidak terlalu kecut/asam. Rasa manisnya ternyata lebih kuat di banding asamnya. Dibandingkan buah menteng, kokosan terasa lebih manis (mungkin yang saya beli pas yang manis). Memang tidak semanis buah duku Palembang, tapi buah ini rasanya lebih segar dan nikmat menurut saya. Sayang jika buah ini tidak ada yang mengembangkan.


Buah Kokosan sekerabat dengan buah Duku(L. domesticum var. duku)dan buah Langsat (L. domesticum var. domesticum). Disebut kokosan karena umumnya makannya dengan cara digigit kemudian disedot (dalam bahasa sunda kokos=hisap/sedot).


Wilayah asal-usul duku/kokosan membentang dari sekitar Semenanjung Siam di barat hingga Kalimantan di timur, termasuk pula Filipina. Di daerah-daerah itu, duku ditanam sebagai salah satu buah-buahan yang penting. Bahkan varietas-varietas liar atau yang meliar dapat dijumpai di alam. Kini duku juga dibudidayakan, walau tidak besar, di Vietnam, Burma, Srilanka, India, Australia, Hawaii, Suriname, dan Puerto Rico.

Keluarga duku dikenal dengan banyak nama, seperti langsat, langseh, langsep, lansa (Mal.); lansones, lanzone, lanzon, dan buahan, (Fil.); langsad, longkong (Thailand); lòn bon dan bòn bon (Vietnam); langsak, duku (Burma); serta gadu guda (Srilanka). Dalam bahasa Inggris juga disebut sebagai langsat dan duku.

Di Indonesia sendiri keluarga duku disebut dengan berbagai nama, yang mirip maupun yang tidak. Misalnya langsat (umum); lansat, lancat (Aceh dan Sumut); lasé (Nias); langsék (Min.); langsak, lasak, rarsak, rasak (Lampung); lansét, lasat, losot, léhat, lihat, rihat, richat (Kal.); lansa, lasat, lasot, lansot, dansot, ranso, lantat (Sulut); lansa, lasa, lasé, lésé (Sulsel); lasat, lasaté, lasété, nasaté, lasato, lalasat, lasa (Maluku) dan sejenisnya. Serta langsat, langsep dan duku, dukuh (Jw., Sd.); kokosan, pisitan, bijitan (Sd.); pijetan, celuring (Jw.); celoréng (Md.; celoring, ceroring (Bali); dan lain-lain.

Bagi rekan-rekan yang mau mencoba bisa cari di perempatan lebak bulus (dekat underpas) atau di Pasar Parung. Yo kita kembangkan buah ini.